Minggu, 17 Februari 2013

Bakuryuu Sentai Abaranger 01: "Enraged Dinosaurs' Big Rampage!"

Episode 01

"Abare Kyoryu Dai Shingeki!"

"Enraged Dinosaurs' Big Rampage!/Pengrusakan Besar Dinosaurus Ganas!"

Original airdate: February 16th, 2003

Synopsis:


Adegan dibuka di padang gurun Dino Earth, seorang prajurit (Asuka) lari dari kejaran Pasukan Baeoma. Dia pun bertarung dengan mereka dan berhasil, sampai tiba-tiba muncul pesawat Evolian yang menembakinya. Akibat serangan pesawat tadi, salah satu bagian Dino Brace (alat perubahnya) Asuka rusak sehingga dia tidak bisa berubah. Selain itu dia membawa sebuah bungkusan yang menjadi target Evolian, yang kemudian terlempar ke gerbang dimensi menuju Another Earth. Pesawat Evolian mengejarnya, begitu juga dengan Asuka.



Di Another Earth, alias dunia tempat kita tinggal, 3 Bakuryuu yang dalam pengaruh Evolian mulai mengacau di kota. Mereka adalah Tyrannosaurus, Triceratops, dan Pteranodon. Meski dalam pengaruh, para Bakuryuu ingin bebas dan melakukan telepati pada beberapa manusia Bumi terpilih dan meminta mereka untuk menemui Asuka. Para manusia itu adalah Ryoga Hakua, Ranru Itsuki, Yukito Sanjyo, Emiri "Emipon" Imanaka, dan Ryunosuke "Suke" Sugishita. Salah satu diantara mereka yaitu Ryoga sempat terluka karena apartemen tempat dia tinggal diserang Tyranno. Sementara itu Ranru dan Yukito yang berada di luar Tokyo pun mau tak mau menuju Tokyo karena terus mendengar telepati para Bakuryuu.

Emiri dan Pak Suke akhirnya bertemu Asuka, yang kemudian Asuka berikan Dino Brace pada keduanya. Saat berusaha menghentikan Tricera dan Ptera, Emiri dan Pak Suke berubah dengan Dino Brace, tapi tiba-tiba proses perubahan mereka terhenti karena ternyata tubuh mereka kurang kuat. Tak lama kemudian Ranru dan Yukito sampai di lokasi, dan langsung mengambil Dino Brace, dan mereka berhasil berubah wujud. Tricera dan Ptera pun terlepas dari pengaruh Evolian, kini tinggal Tyranno. Meski sudah dilawan oleh Tricera dan Ptera, Tyranno masih sulit dilumpuhkan. Belum lagi salah satu anggota Evolian bernama Geilton muncul dengan Pasukan Baeoma.

Sementara itu di rumah sakit, Ryoma kembali mendengar telepati Tyranno. Ryoga pun memberanikan diri untuk menghadapi Tyranno, bahkan dia hampir ditelan oleh Tyranno. Untunglah Yukito tepat waktu melemparkan Dino Brace pada Ryoga, dan Ryoga pun juga berubah wujud dan menyadarkan Tyranno. Ketiganya bertarung dengan ganas (abare), sehingga Emiri yang melihat dari kejauhan menamai mereka "Abaranger." Pertarungan pun terjadi antara Abaranger melawan Geilton dan Pasukan Baeoma, dan di tengah-tengah pertarungan, muncul satu lagi raksasa yang entah apa...

Review:

Episode perdana yang cukup seru. Sebagian besar adegan pertarungan di episode ini dilakukan di malam hari, terlebih saat adegan Bakuryuu merusak kota. Episode perdana ini mungkin memang tidak memakan bujet yang besar seperti kebanyakan episode perdana serial yang sekarang-sekarang, karena tampilan CGI para Bakuryuu juga tidak halus-halus amat (wajar sih 2003 masi masa2 awal Sentai dengan CGI).

Bisa dibilang Abaranger adalah Sentai pertama yang tidak menampilkan opening dan ending di episode perdananya (meski terdengar theme song Abaranger saat Abare Black melawan Pasukan Baeoma di awal episode). Dan lucunya di tahun yang sama Kamen Rider Faiz juga tidak memiliki opening di episode perdana.

Setiap anggota Abaranger sendiri berasal dari latar yang berbeda-beda, semuanya saling tidak kenal pada awalnya. Dan jika anda langsung menonton episode ini tanpa melihat spoiler ataupun informasi para pemerannya (apalagi karena episode 1 ini belum ada opening yang menampilkan gambar para pemeran), mungkin bakal kaget karena mengira Abare Blue diperankan oleh kakek-kakek... yang ternyata cuma beberapa detik dan langsung gagal jadi Abare Blue.

Untuk episode berikutnya, Yukito menolak untuk menjadi Abaranger, dan ada juga debut penggabungan ketiga Bakuryuu, Abaren Oh! Review akan saya post beberapa hari lagi, tergantung ada waktu atau tidak, karena besok akan review episode perdana Kyoryuger dulu. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar